Powered By Blogger

Mengenai Saya

Foto saya
yogyakarta, yogyakarta, Indonesia
santai.

Rabu, 22 April 2009

acrilic, pencil on canvas 70 x 90 cm
" terancam "

pencil on paper 30 x 60
" wings girl "
pencil on paper 40 x 35 cm
" hand "
pencil on paper 30 x 30 cm
" injit "
pencil on paper 30 x 50 cm
" girl "
pencil on paper 25 x 30 cm
" kurt cobain "
pencil on paper 20 x 25 cm
" picasso "

pencil on paper 25 x 545 cm
" boob "

pencil on paper 30 x 60 cm
" terikat "


charcoal on paper 30 x 70 cm
" bocah tsunami "

terima kasih saya ucapkan kepada allah yang telah memberi saya begitu banyak nikmat. salah satu yna nikmat berkesenian, dan juga kepada orang tua saya, keluarga ,sana' famili dan orang - orang yang saya cintai.

SALAM BUDAYA

Senin, 20 April 2009

UJUNG BATU KU LUNTUR


Ujungbatu, Rokan Hulu

Kecamatan ujungbatu merupakan pemekaran dari Kecamatan Tandun yang dahulunya
beribukota di Ujungbatu. Dilalui oleh Sungai Rokan dan Sungai Ngaso.


Wilayah Pemekaran = Rokan Hulu,Ibukota = Ujungbatu,Suku-suku yang terdapat di ujung batu yaitu Melayu, Minang, Batak, Jawa, Sunda.

Fasilitas Pendidikan

Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MTs yang terdapat di ujung batu :
SMP N 1 Ujungbatu, SMP N 2 Ujungbatu, SMP N 3 Ujungbatu, SMP N 4Ujungbatu
SMP Muhamadiyah, MTsN Ujungbatu

Sekolah Menengah Atas (SMA)/MA yang terdapat di ujng batu :
SMA N 1 Ujungbatu, SMA N 2 Ujungbatu, Madrasah Aliyah Muhammadiah, SMK Pemdes Ujungbatu, SMK Terpadu Ujungbatu

ujung batu juga di bagi atas beberpa Desa dan Kelurahan :
Desa Ujungbatu Timur, Kelurahan Ujungbatu, Desa Ujungbatu Barat.

tujuan saya d sini buakan untuk menerangkan letak ujung batu secara geografis, tapi ini bukti -
keprihatinan saya terhadap beberapa aspek kebudayaan yang terdapat di ujung batu.
sebelumnya saya akan menerangkan daru sekian banyak definisa tantang kebudayan....

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Pengertian kebudayan

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

ironisnya beberapa aspek kebudayaan di ujung batu sudah mulai luntur , ini tak lepas dari tanggung jawab massarakat yang telah hidup lama berdampingan dengan budaya itu sendiri.dan lebih di titik beratkan kepada pemda setempat, upaya apa yang telah di perbuat selama ini untuk melestarikan kebudayaan, terlebih di bidang kasenian musik tradisinoal, bisa di katakan nihil, ini sangat kronis,kebudayaan di ujung batu di pandang sebelah mata......beberapa pihak telah apatis mengeksekusi ini semua.
hal ini tak boleh dianggap sebagai parodi belaka, ini sutu kondisi yang sangat pemprihatinkan.
memang tak mudah menghadapi pengaruh globalisasi di segala bidang yang telah kita rasakan dalam hidup bermassarakat, tapi ini bukan suatu alasan untuk mengkaburkan budaya yang telah turun temurun jauh sebelum kita mengenali budaya itu sendiri.